Senin, 21 November 2011

inspirasi

Mamah Dedeh adalah seorang ustadzah yang dikenal lewat acaranya "Mamah dan Aa". Mamah Dedeh mempunyai nama lengkap Dedeh Rosidah Syarifudin dan berasal dari daerah Pasir Angin, Ciamis. Mamah Dedeh dari kecil sudah dibesarkan di lingkungan pesantren. Mamah Dedeh mempunyai hobi melukis dan bercita-cita menjadi pelukis profesional. Hobinya ini tidak didukung oleh ayahnya, K.H. Sujai (Alm) yang juga seorang mubalig. Oleh karena itulah pada tahun 1968 Mamah Dedeh dikirim ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Agama Islam Negeri yang sekarang telah berubah namanya menjadi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Ciputat. Sejak kuliah Mamah Dedeh sudah aktif mensyiarkan Islam ke kampung-kampung.

Mamah Dedeh

Biografi Mamah Dedeh dari Biografi Web

Menikah Saat Kuliah

Lulus dari SD, Mamah Dedeh meneruskan ke Pendidikan Guru Agama (PGA) dan lulus pada tahun 1968 dan langsung kuliah di IAIN Jakarta. Pada saat kuliah Mamah Dedeh bertemu dengan idaman hatinya yang bernama Drs. H. M. Syarifuddin yang kelak menjadi pendamping hidupnya. Suaminya juga anak dari seorang mubaligh di Jakarta yang bernama KH. Hasan Basri yang masih keturunan dari Guru Mughni. Mamah Dedeh menikah pada tahun 1970 ketika menginjak tahun ke tiga kuliahnya. Mamah Dedeh menikah secara sederhana dan tidak dirayakan.

Setelah menikah, Mamah Dedeh kembali ke kampus untuk meneruskan kuliah dan tetap tinggal di asrama kampus. Seminggu sekali, setiap Sabtu siang, Mamah Dedeh dijemput suaminya untuk pulang ke rumah orangtuanya di Tanah Abang. Tiap kali pulang ke rumah mertuanya, Mamah Dedeh membantu melakukan pekerjaan rumah tangga, termasuk menyiram tanaman, menyapu dan sebagainya. Senin Subuh, barulah aku diantarkan kembali ke asrama.

Pindah Rumah

Menikah sambil kuliah tidak menjadi hambatan bagi mamah dedeh, karena ia menjalaninya dengan senang hati. Empat tahun setelah menikah, yaitu tahun 1974, Mamah Dedeh melahirkan anak pertama. Waktu itu, ia sudah lulus kuliah dan pulang ke rumah mertuanya. Lima tahun kemudian, setelah punya dua anak, Mamah Dedeh pindah ke Depok dan disinilah ia melahirkan dua anak lagi. Karena dulunya terbiasa hidup di kampung dan terbiasa bekerja, mengurus anak-anak tidaklah masalah baginya.

Setelah menikah, selain berdakwah di Ciputat, Mamah Dedeh juga mengajar mengaji di Tanah Abang, mengikuti kegiatan keluarga suami. Setelah pindah ke Depok, semakin luas pergaulannya, dan makin banyak tempatnya berdakwah. Pada tahun 1995 Aktivitas dakwah off air dari kampung ke kampung, kota ke kota dan menjadi narasumber di berbagai kelompok pengajian rupanya menarik perhatian almarhum Benjamin Sueb, pendiri sekaligus pemilik Bens Radio meminta Mamah Dedeh untuk ceramah on air di Bens Radio yang ditayangkan secara LIVE dan akhirnya menjadi penceramah tetap untuk mengisi program "Ngaji" yang diadakan setiap Jumat.

Diundang Menteri

Sejak tahun 1980, Mamah Dedeh yang juga pendakwah beserta teman-temannya mempunya ratusan anak asuh. Mereka membiayai sekolah mereka, mulai dari siswa SD sampai SMA. Salah satu dari anak asuhnya itu ada yang jadi penyiar di Bens Radio milik almarhum Benyamin S. Tahun 1994, kebetulan Benyamin sedang mencari pendakwah perempuan. Anak asuhnya itu menyodorkan nama Mamah Dedeh. Mamah Dedeh juga sering diundang oleh berbagai kalangan, mulai dari kelompok pengajian, gubernur, sampai menteri.

Pada awal Maret 2007, Mamah Dedeh mulai muncul di televisi lewat sebuah program talk show religius di Indosiar. Acara ini diberi nama "Mamah dan Aa"ditayangkan setiap Jumat-Sabtu pada pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar